Sabtu, 26 April 2014

PERUSAHAAN YANG MEMBANTU PERKEMBANGAN INDONESIA


PT. PANASONIC LIGHTING INDONESIA
Panasonic Lighting Indonesia adalah perusahaan yang bergerak dalam bidang pembuatan bola lampu dengan berbagai model dengan merek dagang Panasonic/National (sebelum tahun 2008). Perusahaan yang didirikan pada tanggal 16 September 1996 ini merupakan sebuah perusahaan PMA (Penanaman Modal Asing) yang 100% modalnya dimiliki oleh Matsushita Electric Corporation (MEC) dan Matsushita Electric Industrial Co.Ltd (MEI). Induk perusahaan PT. Panasonic Lighting Indonesia ini adalah Matsushita Electric Industrial Co.Ltd (MEI) yang didirikan oleh Konosuke Matsushita pada tanggal 7 Maret 1918 di Jepang dengan jumlah karyawan 90.000 orang. Perusahaan MEI bergerak dalam bidang produksi alat listrik dan peralatan electronik rumah tangga. Pada tahun 1952 PT. MEI mendirikan anak perusahaan dengan nama Matsushita Electronic Corporation (MEC) yang sahamnya 100% dari MEI. MEC ini dibagi dalam tiga group perusahaan yaitu semiconductor Group, Electron Tube Group, dan Lighting Group yang memproduksi lampu dengan PT. PLI sebagai salah satunya. Tingginya jumlah penduduk Indonesia yang kini mencapai 210 juta jiwa serta makin banyaknya desa-desa di Indonesia teraliri listrik, hal itu dilihat oleh Panasonic sebagai pasar potensial. Karenanya tak heran bila perusahaan elektonik raksasa Jepang tersebut, melalui salah satu anak perusahaannya PT. Panasonic Lighting Indonesia (PT. PLI), tertarik untuk menanamkan modalnya di Indonesia dengan membangun pabrik lampu di Pasuruan Jawa Timur
Secara umum, visi perusahaan adalah agar dapat menyumbang dan memperbaiki perekonomian dunia dan kesejahteraan sosial seluruh dunia. Target perusahaan saat ini adalah menjadi Perusahaan industri elektronik dengan Green Innovation nomor satu di tahun 2018. Misi/tujuan pendirian PT. Panasonic Lighting Indonesia adalah sebagai berikut: 
Agar dapat membantu memajukan perekonomian Negara Indonesia juga berupaya meningkatkan                  perekonomian sosial rakyat Indonesia dengan memajukan bangsa-bangsa lain yang ada di dunia. 
Memberikan kecukupan dalam dunia kelistrikan dan memberikan penerangan kepada seluruh rakyat di          dunia. 
Agar dapat mengikuti perkembangan teknologi tinggi dunia yang terus berkembang seperti dalam sifat            khususnya, mutu, harga, pengiriman dll. 
Berusaha ingin mempersembahkan barang produksi yang baik dari segala segi kepada pembeli dengan         cara melakukan pemeriksaan pasar, mengadakan pameran dan mencari informasi serta membangun               pabrik diluar negeri untuk menjaga harga.
Guna membantu perkembangan ekonomi lokal, PT Panasonic Gobel Indonesia memberikan sumbangan berupa pompa air dan lampu hemat energi untuk warga Desa Kahrikil, Bogor, Jawa Barat.“Selama lebih dari 50 tahun berbisnis di Indonesia, Panasonic berkomitmen membantu pemerintah lokal mengatasi kesulitan air bersih, untuk itu perusahaan berinisiatif membangun desa yang ramah lingkungan dan hemat energi. Kami berharap bantuan pompa air dan lampu hemat energi ini dapat bermanfaat untuk mewujudkan kehidupan yang lebih baik bagi warga desa,” ujar

TOKOH EKONOMI

Ibnu Qayyim Al-Jawziyyah


             Nama beliau ialah Shams al-Din Abu Abdillah Muhammad  Bin Abi Bakr Bin Ayyub bin Sa’ad yang terkenal dengan nama Ibn Qayyim al-Jawziyyah. Ibn Qayyim dilahirkan pada 7 Safar 691H/ 9 Januari 1292M di kampong Zara’ dari perkampungan Haura, sebelah tenggara Damsyik ( Damaskus ) dan meninggal dunia pada tempat yang sama pada tahun 751H/1350M. Beliau dibesarkan dalam keluarga yang mementingkan dan mencintai ilmu pengetahuan. Ayahnya adalah guru pertama Ibn Qayyim yang telah mengajarkan kepadanya ilmu-ilmu asas Islam termasuk ilmu al-fara’id. Beliau telah menuntut belbagai bidang pengajian dengan beberapa orang ulama’ terkenal pada waktu berkenaan. Antara bidang pengajian yang dipelajari daripada mereka ialah tafsir al Qur’an, hadith, usul al-fiqh dan fiqh. Kesungguhan dan ketekunan Ibn Qayyim mempelajari ilmu dalam belbagai bidang akhirnya menjadikan beliau terkenal sebagai seorang tokoh dalam bidang fiqh, usul al-fiqh, tafsir, bahasa Arab, ilmu kalam dan hadis. Malah menurut Ibn `Imad, Ibn Qayyim adalah seorang yang alim dalam bidang tasawuf.Ibn Qayyim sangat terkenal sebagai seorang tokoh ilmuwan pada zamannya dan dapat mengusai belbagai bidang ilmu. Beliau adalah salah seorang faqih yang mempunyai autoriti dalam Mazhab Hanbali. Beliau juga mempunyai personaliti dan peribadi yang baik yang amat sukar ditandingi oleh orang lain yang semasa dengannya. Ibn Kathir (m. 774H/1373M), salah seorang anak muridnya pernah menyatakan bahawa Ibn Qayyim adalah seorang yang kuat beribadah dan peribadi yang disukai oleh orang ramai pada waktu itu. Beliau menulis:
“Aku tidak pernah melihat pada zaman kami ini, orang yang kuat beribadat seperti Ibn Qayyim. Apabila sembahyang, sembahyangnya begitu lama. Beliau memanjang ruku`nya dan juga sujudnya”.
Selaku seorang ulama’ yang terkenal, Ibn Qayyim telah didampingi oleh banyak orang yang berguru dan mempelajari belbagai bidang ilmu dengannya. Antara anak-anak muridnya yang masyhur ialah Ibn Kathir tokoh dalam ilmu hadis dan sejarah, Zayn al-Din Ibn Rajab al- Hanbali (m. 795H/1397M) seorang tokoh dalam Mazhab Hanbali dan Ibn Hajar al-`Asqalani (m. 852H/1449M) seorang tokoh hadis yang tidak asing lagi.Ibnu Qayyim selalu menyertai ibnu taimiyyah sejak masih kecil sehingga lulus darinya dengan menguasai berbagai ilmu. Ia juga menempuh gurunya dalam berfatwa, mengajar dan mengarang. Ibnu Qayyim menonjol diantara kawan – kawannya, lebih banyak ilmunya, lebih kuat argumennya, lebih mengena dalam penjelasaannya dan lebih fasid dalam beredialog. Hal inilah yang mendukung dirinya banyak mengarang karyanya dalam disiplin ilmu. Sehingga ia menyeru ke semua pihak dengan panah kebenaran, ia juga juga mengalami apa yang dialami gurunya yaitu di fitnah dan dimusuhi serta bolak balik masuk penjara, serta banyak menanggung derita dalam mengemban ilmu.
Pemikiran Ekonomi Ibnu Qayyim
      Terdapat lima perkara utama pemikiran Ibn Qayyim dalam ekonomi yaitu:

Rabu, 02 April 2014

Ekonomi Indonesia

Ekonomi Indonesia



Indonesia memiliki ekonomi berbasis-pasar di mana pemerintah memainkan peranan penting. Pemerintah memiliki lebih dari 164 BUMN dan menetapkan harga beberapa barang pokok, termasuk bahan bakarberas, dan listrik. Setelah krisis finansial Asia yang dimulai pada pertengahan 1997, pemerintah menjaga banyak porsi dari aset sektor swasta melalui pengambilalihan pinjaman bank tak berjalandan asset perusahaan melalui proses penstrukturan hutang.
Indonesia adalah sebuah negara yang memiliki potensi ekonomi tinggi; potensi yang mulai diperhatikan duniainternasional. Indonesia - negara dengan ekonomi paling besar di Asia Tenggara - sering disebut sebagaicalon layak untuk menjadi salah satu anggota negara-negara BRIC (Brasilia, Rusia, India dan Cina) karena ekonominya dengan cepat menunjukkan tanda-tanda perkembangan yang sama dengan anggota lain tersebut. Belakangan ini sebuah kelompok baru sempat menuntut perhatian. Kelompok ini terdiri dari negara-negara berkembang yang ditandai dengan ekonomi menjanjikan yang beragam, sistem keuangan yang cukup canggih dan jumlah penduduk yang tumbuh dengan cepat. Kelompok ini dikenal dengan akronim CIVETS (Kolombia, Indonesia, Vietnam, Mesir, Turki dan Afrika Selatan) dan - kalau ditambah - angka total Produk Domestik Bruto (PDB) anggota-anggota CIVETS ini diperkirakan senilai separuh PDB global pada tahun 2020.
Contoh lain yang menggambarkan pengakuan internasional akan pertumbuhan ekonomi Indonesia yang kuatadalah kenaikan peringkat dari lembaga pemeringkat kredit internasional seperti Fitch Ratings, Moody's danStandard & Poor's. Pertumbuhan ekonomi yang tangguh, utang pemerintah yang rendah dan manajemenfiskal yang bijaksana dijadikan alasan untuk kenaikan penilaian tersebut. Hal itu juga merupakan kunci dalam masuknya arus modal keuangan yang berupa dana asing ke Indonesia: baik aliran portofolio maupun investasi asing langsung (FDI) yang meningkat secara signifikan. Arus masuk FDI, yang sebelumnya relatif lemah dan mengguncang fondasi negara selama satu dasawarsa setelah Krisis Keuangan Asia, menunjukkanpeningkatan tajam setelah krisis keuangan global 2008-2009.

• Sumber daya alam/komoditas yang beragam dan melimpah
• Populasi generasi muda, besar dan sedang berkembang
• Stabilitas politik (yang relatif)
• Pengelolaan manajemen fiskal yang bijaksana sejak akhir tahun 1990-an
• Lokasi yang strategis terhadap perekonomian raksasa Cina dan India
• Upah tenaga kerja yang rendah

Dengan begitu, Indonesia sebagai ekonomi di mana peranan badan usaha milik negara (BUMN) dan kelompok usaha swasta sangat besar, menunjukkan adanya tanda positif untuk awal periode perkembangan ekonomi yang penting. Namun, juga perlu disebutkan bahwa Indonesia adalah negara yang kompleks dan berisi risiko tertentu untuk investasi serta mengalami kesulitan dalam rangka dinamika yang unik. Agar sadar akan risikoyang terlibat dalam investasi, kami sarankan Anda untuk membaca bagian Risiko Berinvestasi di Indonesiaserta mengikuti berita terbaru perkembangan politik, sosial dan ekonomi melalui bagian BeritaBisnis danKeuangan.

Daftar Referensi :